google-site-verification: googleb1e37b37b1c72459.html google-site-verification: googleb1e37b37b1c72459.html
kerajinan tembaga kuningan sumatera - kerajinan tembaga kuningan lampung - kerajinan tembaga kuningan medan - kerajinan tembaga kuningan aceh - kerajinan tembaga kuningan madura - kerajinan tembaga kuningan palembang - kerajinan tembaga kuningan jambi - kerajinan tembaga kuningan pekanbaru - kerajinan tembaga kuningan padang - kerajinan tembaga kuningan bengkulu - kerajinan tembaga kuningan batam - kerajinan tembaga kuningan riau
Replika pintu nabawi menjadi salah satu pesanan yang laku pada seluruh pengrajin kerajinan tembaga di Cepogo, Boyolali. Selain replika pintu nabawi, berbagai bagian masjid lainnya seperti kubah, hiasan dinding, lampu dan lainnya juga sering dikerjakan oleh para pengrajin kerajinan tembaga dan kuningan.
Sebenarnya bagaimana replika pintu nabawi ini? Mengapa menjadi ciri khas dan banyak disukai oleh berbagai kalangan? Sebelum membahasnya, simak sedikit ulasan terkait asal usul kerajinan tembaga di Cepogo.
Dama Art Gallery merupakan salah satu dari berbagai pengrajin yang terdapat di desa Tumang, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali. Desa Tumang memang merupakan salah satu bahkan mungkin satu-satunya sentra kerajinan tembaga yang ada di Indonesia. Desa ini menjadi desa wisata karena produk khasnya ini.
Dibalik popularitas sebagai sentra kerajinan tembaga, desa Tumang memiliki sejarah kerajinan tembaga di Tumang yang cukup panjang hingga akhirnya dikenal seperti sekarang. Padalah desa ini jauh dari tambang tembaga yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia. Namun para pengrajin di sini sudah berhasil mengembangkan bisnisnya hingga mampu mengekspor berbagai produknya.
Keberadaan Desa Tumang sebagai sentra kerajinan tembaga, tidak lepas dari sosok Pangeran Rogosasi yang merupakan salah satu anak dari Raja Mataram Kuno. Menurut cerita daerah setempat, Pangeran Rogosasi diasingkan ke lereng Gunung Merapi karena memiliki cacat tubuh dengan kondisi wajah yang buruk. Pangeran Rogosasi dititipkan dan dirawat Kyai Wonosegoro hingga dewasa dan dapat hidup mandiri.
Setelah Pangeran Rogosasi mampu mandiri, kemudian beliau merintis dan membangun sebuah wilayah yang diberi nama Desa Tumang. Untuk mengembangkan wilayahnya, ia dibantu oleh empat abdi keraton untuk menjadi “guru” bagi warga desa. Masing-masing abdi tersebut memiliki keahlian berbeda. Ada yang pandai membuat keris sekaligus kerangkanya, ahli membuat pakaian dari bahan perak, ahli dalam menjahit, dan ahli dalam membuat peralatan dapur dari bahan tembaga.
Dari keempat keahlian yang diajarkan para abdi dalem keraton pada warga Tumang tersebut, hingga kini masih tetap lestari. Di Desa Tumang sendiri, selain terkenal dengan kerajinan tembaga dan kuningan, disini juga masih ada beberapa warga yang menekuni membuat warangka keris, kerajinan perak, dan bekerja di produksi garmen.
Jadi awalnya para penduduk setempat di masa itu membuat dan memperbaiki berbagai peralatan dapur yang terbuat dari tembaga. Bakat ini terus dikembangkan, namun produk peralatan dapur tembaga mulai digantikan sebagiannya dengan produk berbahan baku lainnya. Sehingga para pengrajin kemudian merambah ke berbagai produk kerajinan lainnya salah satunya adalah replika pintu masjid Nabawi.
Pintu nabawi atau replika pintu masjid nabawi begitu digemari sebagai ornamen bangunan seperti masjid, gedung kantor dan lainnya. Hal ini tentu saja karena desainnya yang menarik dan menjadi ciri khas. Selain itu, bahan tembaga yang memiliki warna coklat kemerahan atau kuningan yang mengkilap menjadi nilai tambah mengapa replika pintu nabawi ini digemari.
Dama Art Gallery sebagai salah satu pengrajinan kerajinan tembaga dan kuningan di Cepogo menjadi salah satu pengrajin yang pernah berkesempatan melayani pesanan yang satu ini. Bukan hanya satu pesanan, namun beberapa pesanan serupa yaitu replika pintu nabawi.
Replika maksudnya adalah desain yang sama dengan aslinya. Jadi bukan seperti miniatur yang hanya menjadi hiasan saja, tetapi juga pintu sebagaimana pintu masjid nabawi yang sangat bagus untuk digunakan di masjid, gedung perkantoran, rumah dan bangunan lainnya.
Dama Art Gallery juga pernah menangani berbagai produk kerajinan tembaga termasuk kuningan lainnya seperti gunungan, bathtub, gelas, lampu, meja, patung, pemanas makanan dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dengan ciri khas tembaga yang kuat, higienis dan cepat menghantarkan panas, logam ini memang cocok untuk produk-produk di atas.
Itu dia berbagai ulasan seputar pengrajin kerajinan tembaga, replika pintu masjid nabawi, termasuk sejarah serta berbagai produk tembaga dan kuningan dari sentra kerajinan tembaga Desa Tumang. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat dan sekaligus menambah wawasan kita. Simak terus berbagai ulasan menarik lainnya seputar logam dan tembaga serta kerajinannya di Dama Art Gallery