google-site-verification: googleb1e37b37b1c72459.html google-site-verification: googleb1e37b37b1c72459.html

Keindahan Replika Lampu Masjid Nabawi Dari Logam Kuningan

Selain replika pintu masjid nabawi yang banyak sekali di pesan, pelanggan dari beberapa tempat pada Indonesia juga menyukai replika lampu nabawi. Replika lampu masjid nabawi adalah lampu gantung yg ada di Masjid Nabawi yg ada pada Madinah, Arab Saudi. Mengapa replika lampu nabawi ini disukai?

aneka macam pandangan baru memang kadang terdapat banyak di luar sana. Hiasan logam tembaga dan kuningan yang banyak terdapat pada kawasan-kawasan monumental salah satunya pada Masjid Nabawi juga seringkali menjadi pesanan di pengrajin kerajinan tembaga dan kuningan yg berada di  desa Tumang, Cepogo, Boyolali. salah satunya adalah Dama Art Gallery.

Masjid Nabawi 

Masjid Nabawi dikenal sebagai masjid Nabi Muhammad SAW. Masjid ini dibangun sang Rasulullah SAW ketika pada Madinah menjadi sentra Islam pada masa itu. sampai kini, masjid ini sebagai keliru satu tujuan diantara Masjidil Haram di Makkah serta Masjidil Aqsha pada Palestina.

eksistensi masjid nabawi bukan hanya dirindukan oleh sebab bangunan masjid termasuk pintu masjid nabawi yang khas ornamennya. namun juga oleh sebab eksistensi makam baginda Nabiyullah Muhammad SAW pada dalamnya. Bahkan bangunan masjid yang diperluas menjadikan rumah Rasulullah SAW sebagai bagian pada Masjid Nabawi.

Kecintaan terhadap masjid nabawi ini juga timbul sebab dari hadits shahih, satu kali salat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 kali salat pada masjid-masjid lain, kecuali Masjid Nabawi dan  Masjidil Aqsha. Satu kali salat pada Masjid Nabawi sama menggunakan 1.000 kali salat pada masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan  Masjidil Aqsha. Adapun satu kali salat pada Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan  Masjid Nabawi.

bisa jadi umat muslim yang masih merindukan berada di Masjid Nabawi ini mengidamkan salah satu ornamen buat mengingatkannya wacana masjid nabawi. Maka, bagiannya yaitu lampu gantungnya. Nah, apa saja daya tarik berasal lampu gantung pada Masjid Nabawi?

Lampu Gantung yg Unik
Lampung Gantung yang didesain di plat logam kuningan sebenarnya terinspirasi berasal kebudayaan masa lampau. Kita absolut pernah melihat lentera, lampion dan lainnya yg homogen yang telah digunakan semenjak masa lampau. Bagaimana sejarah manusia menggunakan lampu semacam ini?

dalam sejarah, lampu memang sudah digunakan bahkan mulai berasal Zaman Batu. Tentu saja produknya tidak sama dengan lampu yang ada kini. Lampu yg esensinya adalah penjelasan di suatu kawasan telah digunakan di zaman batu di gua menjadi penerangan di malam hari. saat itu, insan memanfaatkan lemak serta meletakkannya di batu yang bercelah sehingga memancarkan sinar yg sebagai penerangnya.

di masa selanjutnya kita melihat penerang ini berevolusi menjadi lilin. Sebagaimana penggunaan lemak, lilin memang awalanya artinya lemak yang dibekukan kemudian ketika dibakar akan menyulut api serta usang kelamaan meleleh habis. Lilin dipergunakan dalam saat yang usang sang manusia hingga lalu diletakkan didalam kawasan yg disebut lampion. Lampion ini terdapat yg digantung menjadi penerang di sebuah daerah, terdapat juga yang dibawa buat penjelasan saat berjalan di malam hari.

Secara tradisional banyak bahan yang digunakan buat lampu, mirip lilin yg terbuat dari sari lebah (madu), lentera minyak zaitun serta minyak lainnya umumnya yang dibakar dalam sebuah piring buat menghasilkan cahaya portabel. Cahaya portabel digunakan untuk dibawa bila berjalan di malam hari sebagaimana penggunaan senter pada masa sekarang.

pada masa selanjutnya kurang lebih tahun 1800-an, ditemukan lampu berbahan bakar gas. menggunakan bahan bakar ini, yang akan terjadi dari pembakarannya lebih jelas buat dijadikan lampu serta bertahan lebih lama dibandingkan lilin atau lampu berbahan bakar minyak. di masa peperangan, lampu berbahan gas ini dimanfaatkan para perawat tentara yang terluka di malam hari.

Selanjutnya di lebih kurang abad ke-19 yaitu di tahun 1900-an, baru ditemukan lampu listrik. Inilah penemuan asal lampu yang paling mutakhir buat dipergunakan manusia. Lampu listrik ini dapat dipasang di rumah, dijalan-jalan dan  masih digunakan menjadi penerang hingga kini  .

Replika Lampu Gantung Nabawi


Replika lampu nabawi terinspirasi asal berbagai orname yg ada di Masjid Nabawi. Replika lampu nabawi ini dirancang asal bahan baku kuningan serta ditopang menggunakan rangka besi didalamnya. Jadi lampu gantung ini dijamin sangat kokoh.

pada bagian kap lampunya dipergunakan resin putih yg halus dan dipadu padankan menggunakan bohlam LED. Hal ini akan membuahkan cahaya lampu gantung ini penyebarannya lebih merata dan  terkesan lembut. Sedangkan buat ukuran serta jumlah tangkai lampu bisa diadaptasi menggunakan ruangan yang tersedia. umumnya berdiameter 1 sampai menggunakan 8 meter.

salah satu yg khas berasal replika pintu masjid nabawi ini adalah keberadaan kaligrafi pada bagian bodinya. Para pengrajin logam tembaga serta kuningan bisa membuatnya sinkron menggunakan desain aslinya dengan teknik memahat goresan pena kaligrafi latif. Selain itu, warna logam kuningan dapat ditonjolkan dengan rona mengkilap sebagai akibatnya seolah menghasilkan ruangan lebih bercahaya ketika dipergunakan.

Itu adalah salah satu produk kerajinan tembaga serta kuningan yang terdapat di Dama Art Gallery, yaitu replika lampu nabawi. Selain replika lampu nabawi, ada pula berbagai produk lampu gantung hias yang dapat Anda pesan di pengrajin kerajinan tembaga dan kuningan. buat produk hiasan serta rumah tangga lainnya juga tersedia mirip penghangat makanan (chaffing dish) tembaga, air mancur, kubah masjid, ornamen dinding serta lainnya. Simak terus aneka macam ulasan menarik seputar produk logam tembaga dan kuningan pada laman www.damaartgallery.com atau www.damaartgallery.co.id

Share Via :